Selasa, 30 Oktober 2012

MAKALAH PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT “Remaja Pengganggu dan Pemabuk Yang Mengganggu Masyarakat”


MAKALAH PERMASALAHAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT
“Remaja Pengganggu dan Pemabuk Yang Mengganggu Masyarakat”

Disusun Oleh :
NAMA                         : YULIANA ADE PUTRI
NIM                             : 11.02.11.728
KELAS                          : D/SEMESTER III (TIGA)/PAK
MATA KULIAH                        : SOSIOLOGI
DOSEN PENGAMPU   : Drs. Abjatar Simatupang, M.Pd










KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN) PALANGKA RAYA
2012
KATA PENGANTAR
          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan berkat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul:
Remaja Pengganggu dan Pemabuk Yang Mengganggu Masyarakat
            Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
            Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Palangkaraya,   Oktober 2012
Penulis





I
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
            Semakin banyaknya penduduk di Indonesia, semakin banyak juga pemukiman warga, maupun komplek-komplek perumahan di perkotaan. Hal ini membuat angka kelahiran dan angka pertumbuhan masyarakat semakin maju. Banyak perkembangan penduduk yang menghasilkan generasi muda yang baik maupun yang tidak baik. Terutama remaja yang sangat suku berkumpul-kumpul bersama teman-teman atau gengnya.

1.2.  Batasan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam makalah ini, ialah :
1.    Geng atau remaja.
2.    Permasalahan yang timbul akibat remaja yang suka berkumpul di pemukiman warga.
3.    Cara mengatasi remaja yang mengganggu masyarakat.

1.3.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, antara lain :
1.    Agar mahasiswa lebih mengetahui apa-apa saja permasalahan yang sering terjadi di dalam masyarakat.
2.    Menambah pengetahuan serta wawasan mahasiswa tentang masyarakat sosial.









1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Geng atau Remaja
            Semakin banyaknya penduduk di Indonesia, membuat angka pertumbuhan penduduk semakin banyak, maka semakin banyak pula pemukiman, desa-desa kecil maupun komplek-komplek perumahan. Tatanan penduduk dari anak-anak, remaja, maupun orang dewasa juga semakin banyak. Salah satunya adalah anak-anak yang beranjak remaja, mereka adalah orang-orang yang kadang tidak memiliki pekerjaan sehingga mereka lebih ingin berkumpul-kumpul dengan teman sebayanya dan menghabiskan waktunya di suatu tempat, gang-gang kecil maupun pos kamling yang ada di komplek-komplek perumahan warga. Mereka inilah yang disebut geng. Biasanya mereka berasal dari anak-anak komplek perumahan tersebut atau orang luar yang berada di sekitar komplek-komplek perumahan tersebut. Geng-geng ini biasanya terdiri dari anak remaja yaitu dari usia 14-20 tahun, maupun orang dewasa yaitu dari usia 20-30 tahun. Geng ini biasanya suka mengganggu masyarakat sekitar karena keinginan mereka yang bebas, sehingga menjadi masalah bagi masyarakat sekitar komplek perumahan. Penyebab munculnya geng remaja yang suka mengganggu masyarakat ini disebabkan oleh :
-       Kurangnya perhatian dari orang tua.
-       Kurangnya kegiatan yang dapat menunjang aktivitas para remaja
-       Remaja yang cenderung bosan dan ingin melakukan hal yang bebas.

2.2.   Permasalahan Yang Timbul Akibat Remaja Yang Suka Berkumpul di Pemukiman Warga.
            Geng yang sering ada di komplek-komplek perumahan warga atau pemukiman lain, dapat menimbulkan hal negatif bagi warga maupun masyarakat sekitar, antara lain :
1.    Ketika geng tersebut berkumpul, dapat menimbulkan suara-suara berisik karena mereka menyanyi-nyanyi terlalu kencang atau memakai motor dengan cara kebut-kebutan.


2
2.    Ketika geng tersebut berkumpul, terkadang mereka suka mengganggu orang-orang yang lewat, seperti mengganggu remaja perempuan yang lewat, atau meminta uang (memalak) orang-orang lewat maupun pedagang-pedagang yang lewat bahkan dengan memakai kekerasan.
3.    Geng tersebut melakukan mabuk-mabukan bahkan dapat mempengaruhi remaja-remaja yang lain yang tidak tahu apa-apa.
4.    Merusak fasilitas-fasilitas yang ada pada komplek perumahan warga seperti mencoret-coret jalan, merusak pagar, merusak tanaman warga ataupun mencuri tanaman buah milik warga.
5.    Memicu terjadinya bentrok atau perkelahian antar warga atau antar komplek perumahan.

2.3.  Cara Mengatasi Remaja Yang Mengganggu Masyarakat
            Geng atau anak remaja yang suka berkumpul di komplek-komplek perumahan warga yang banyak mengganggu masyarakat, dapat dicegah maupun diatasi. Dilihat dari berbagai aspek pencegahan maupun cara untuk mengatasinya, antara lain sebagai berikut :
Diri Sendiri
-       Mengingatkan diri sendiri dan rekan-rekan kita agar tidak ikut-ikutan geng tersebut sehingga tidak terjerumus ke dalam pergaulan yang salah.
-       Mendekatkan diri kepada Tuhan agar tidak mudah terpengaruh.
Keluarga
          Orang tua adalah sebagai pendidik yang utama dan terutama di dalam keluarga. Sebagai orang tua hendaknya kita mengingatkan anak-anak kita agar tidak terpengaruh dan masuk ke dalam geng-geng tersebut. Hendaknya kita saling menjaga di dalam suatu keluarga dan lebih meningkatkan iman kita kepada hal yang positif. Namun, apabila anak-anak sudah terlanjur masuk kedalam perkumpulan geng-geng tersebut, hendaknya orang tua memberikan pelajaran bagi anak-anaknya seperti melarangnya berkumpul dengan gengnya lagi atau melarang anak keluar rumah di atas jam 7 malam baik laki-laki maupun perempuan.


3
Sekolah
          Guru adalah sebagai orang tua kedua bagi anak-anak selama mereka berada di luar rumah. Dalam pengajaran pendidikan di sekolah, guru hendaknya memberikan pengtahuan tentang geng-geng tersebut serta menjelaskan bahwa kegiatan berkumpul dengan geng tersebut sangat tidak baik. Guru hendaknya mengarahkan siswa agar lebih berhati-hati serta memberikan solusi yaitu dengan mengajak siswanya mengikuti kegiatan extrakulikuler di sekolah dari pada berkumpul-kumpul tidak jelas dengan geng tersebut
Masyarakat
          Secara langsung maupun tidak langsung, masyarakat juga memiliki peran dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh geng-geng tersebut. Masyarakat dapat melapor ke ketua RT/RW setempat agar geng yang sering “nongkrong” di pos kamling maupun di tempat lain dapat dibubarkan. Warga dapat mengingatkan mereka, bahkan mengajak mereka untuk mencari kegiatan-kegiatan yang positif seperti berolahraga bersama atau menyalurkan hobby mereka secara tepat. Membuat peraturan, agar geng-geng tersebut tidak meresahkan warga dan apabila mereka melanggar dapat dikenakan sangksi seperti melakukan ronda malam keliling komplek, kegiatan sabtu beriman( kerja bakti) atau denda sesuai dengan kerugian yang dihasilkan. Semua itu dilakukan demi meningkatkan nilai kebersamaan antar warga.













4
BAB III
PENUTUP

3.1.  Kesimpulan
            Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
·      Geng adalah orang-orang yang kadang tidak memiliki pekerjaan sehingga mereka lebih ingin berkumpul-kumpul dengan teman sebayanya dan menghabiskan waktunya di suatu tempat, gang-gang kecil maupun pos kamling yang ada di komplek-komplek perumahan warga.
·      Penyebab munculnya geng remaja yang suka mengganggu masyarakat ini disebabkan oleh :
-          Kurangnya perhatian dari orang tua.
-          Kurangnya kegiatan yang dapat menunjang aktivitas para remaja
-          Remaja yang cenderung bosan dan ingin melakukan hal yang bebas.
·      masyarakat  memiliki peran dalam mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh geng-geng tersebut. Masyarakat dapat melapor ke ketua RT/RW setempat agar geng yang sering “nongkrong” di pos kamling maupun di tempat lain dapat dibubarkan. Warga dapat mengingatkan mereka, bahkan mengajak mereka untuk mencari kegiatan-kegiatan yang positif seperti berolahraga bersama atau menyalurkan hobby mereka secara tepat.

3.2.  Saran
Hendaknya kita sebagai para remaja saling memperhatikan teman-teman satu sama lain agar tidak terjerumus ke dalam geng-geng yang dapat meresahkan bahkan mengganggu masyarakat. Lakukanlah kegiatan-kegiatan positif yang lebih berguna dari pada hanya berkumpul-kumpul tanpa ada pekerjaan yang pasti.





5
DAFTAR PUSTAKA

-       Drs. Gunawan H. Ary, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta : 2010






















6
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................          i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................          ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang ..........................................................................................          1
1.2.  Batasan Masalah ......................................................................................          1
1.3.  Tujuan Penulisan ......................................................................................           1
BAB II. PEMBAHASAN
     2.1. Geng atau Remaja ....................................................................................          2
            2.2. Permasalahan Yang Timbul Akibat Remaja Yang Suka Berkumpul di
                    Pemukiman Warga ..................................................................................          2-3
2.3.   Cara Mengatasi Remaja Yang Mengganggu Masyarakat .....................            .           3-4
BAB III. PENUTUP
            3.1. Kesimpulan ...................................................................................          ..          5
            3.2. Saran ............................................................................................           ..          5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................          ..          6













ii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar