MAKALAH
KATA BENDA
DALAM BAHASA IBRANI
Disusun Oleh :
·
SRI KARNITA NIM : 11.02.11.706
·
WARNIKA NIM : 11.02.11.717
·
YONGGI NIM : 11.02.11.727
·
YULIANA ADE PUTRI NIM : 11.02.11.728
KELAS : D
SEMESTER : II (DUA)
MATA KULIAH : BAHASA IBRANI
DOSEN
PENGAMPU : MERILYN,
M.Th
KEMENTERIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH
TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI (STAKN) PALANGKARAYA
2012
KATA
PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
berkat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul:
“KATA BENDA
DALAM BAHASA IBRANI”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk
itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah
hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Palangkaraya,
Mei 2012
Penulis
I
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang ……………………………………………………………………………………….. 1
1.2. Batasan
Masalah ……………………………………………………………………………………. 1
BAB II. PEMBAHASAN
2.1.
Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani ……………………………………………………………. 2
2.2.
Asal Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani ……………………………………………………. 3
2.3.
Akhiran –a Pada Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani ………………………………….. 3-4
|
2.5.
Awalan מ־
BAB III. PENUTUP
3.1.
Kesimpulan …………………………………………………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………………………………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di dalam tatabahasa, setiap kata
selalu dikelompokkan menurut jenisnya, yakni kata benda (noun), sifat,
keterangan, dll. Menurut
Wenham (The Elements of NT Greek), noun (kata benda) berasal dari bahasa
latin nomen yang artinya nama dari segala sesuatu. Di dalam
bahasa Ibrani-pun memiliki tata bahasa yang dikelompokkan menurut jenisnya. Dimana kata benda dalam bahasa Ibrani memiliki ciri tertentu
(feminin atau maskulin). Kurangnya minat para mahasiswa untuk belajar bahasa
Ibrani, dikarenakan faktor ketidakmengertian akan bahasa itu sendiri. Disini
kami akan menguraikan lebih banyak tentang bahasa Ibrani pada bagian
pembahasan.
1.2. Batasan Masalah
Adapun
masalah yang dibahas dalam makalah ini, antara lain :
1.
Bagaimana kata benda dalam bahasa Ibrani?
2.
Dari manakah asal kata benda dalam bahasa Ibrani?
3.
Apa fungsi akhiran –a pada kata benda dalam bahasa Ibrani?
4.
Bagaimana
bentuk terikat pada kata benda dalam bahasa Ibrani?
|
5.
Apa fungsi
awalan מ־
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kata
Benda Dalam Bahasa Ibrani
Benda dalam
bahasa ibrani terdiri dari kata benda feminin maupun maskulin. Kata benda ini
dapat bergabung dengan kata benda. Di dalam tatabahasa, setiap kata
selalu dikelompokkan menurut jenisnya, yakni kata benda (noun), sifat,
keterangan, dll. Menurut Wenham (The Elements of NT Greek), noun
(kata benda) berasal dari bahasa latin nomen yang artinya nama
dari segala sesuatu. Ada 4 macam noun yakni proper noun,
common noun, collective noun dan abstract noun; dan yang
terkait dengan nama hanya 2 pertama saja dibahas.
(1).
Proper noun is the name appropriated to any particular person,
place or thing (Latin proprius - belonging to a person); jadi kata
benda ini memiliki sifat definit intrinsik, artinya sama sekali tidak
memerlukan kata bantu artikel definit, the (Inggris) – ha(Ibrani)
– ho (Yunani) untuk mengidentifikasi dirinya sendiri. Dengan mudah
dapat dikenali bahwa nama-nama diri baik, nama-nama personal (YHWH, Abraham),
nama-nama tempat (misalnya Yerusalem, Yordan), kejadian khusus yang tak ada
duanya (misalnya Paskah) adalah termasuk proper noun, dan itu sebabnya nama-diri
sering disebut sebagai proper name.
(2).
Common noun is the name which all things of the same kind have in common
(Latin communis – belonging to all); jadi nama (benda) ini menunjuk pada
sesuatu yang semuanya ada atau semuanya memilikinya, misalnya saja kata kota,
negara, saudara, meja, tuhan, elohim, sultan.
Oleh karena beberapa contoh menunjuk pada unique appellative - sebutan
yang unik, maka sering pula disebut sebagai nama generik,
artinya nama yang diturunkan dari hal yang sama tadi. Jadi Elohim (Ibrani),
Ilah (Arab), Elah (Aramaik), Teos (Yunani), Tuhan (Indonesia), semuanya untuk
menunjuk hal yang sama yakni sebutan untuk personal sesembahan.
2
2.2. Asal Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani
Menurut asal-usulnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.
Kata benda yang tidak diketahui
asalnya; jumlahnya sedikit. Contoh:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
anak (m) בֵּן tangan יָד nama שֵׁם
2.
Kata benda yang berasal dari kata
kerja. Contoh:
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
harapan תִּקְוָה dia
(m) mengharap קָוָה
3.
Kata benda berasal dari kata benda
lain. Contoh:
|
|
|
|
|
|
|
|
orang Mesir מְצְרִי Mesir מִצְרַיִם
2.3. Akhiran
–a Pada Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani
Semua kata benda
di atas berjenis kelamin maskulin. Kata benda berjenis kelamin feminin umumnya
memiliki ciri khas berakhiran –a (־ָה), meski ada juga yang tidak. Bisa
dibandingkan dengan akhiran “i” dalam bahasa Indonesia yang menyatakan jenis
feminism (pemudi, siswi, pramugari dan biarawati)
Contoh:
|
|
|
Orang (f) אִישׁ +־ֶה = אִשָּׁה
3
Kata sifat juga dapat dibubuhi akhiran ־ָה untuk menyesuaikan
bentuknya dengan kata benda feminin dan di suku kata terakhir harus ditekan.
|
|
kota besar גְּדוֺלָה עִיר (kata benda feminin)
Akhiran ־ָה selalu mendapat penekanan suara, sesuai dengan kebiasaan dalam
bahasa Ibrani bahwa suku kata terakhir ditekankan. Jadi kata-kata di atas
diucapkan nevi’a, isysya, malka, dan seterusnya.
2.4. Bentuk
Terikat Pada Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani
Bentuk kata benda dalam bahasa Ibrani dipengaruhi oleh
kedudukannya dalam kalimat. Sebagaimana dalam bahasa Indonesia, dua kata benda
dapat dipadukan untuk menyebut suatu pengertian majemuk. Perpaduan seperti itu
disebut סְמִיכֽוּת (semikhut) dalam bahasa Ibrani (bahasa
Inggris : construct state genitive)
Apabila dua kata benda dipadukan dalam satu
kalimat secara berurutan, maka kata benda pertama akan berubah dengan cara
diperpendek. Contoh:
|
Bentuk בַּיִת disebut bentuk mandiri,
sedangkan בֵּית disebut bentuk terikat. Perhatikan perubahan
kata benda dari bentuk mandiri menjadi
bentuk terikat di bawah ini:
Bentuk Terikat
|
Bentuk Mandiri
|
||||||||||
Firman
TUHAN
|
|
kata
|
|
||||||||
kematian
Musa
|
|
kematian
|
מָוֶת
|
||||||||
tentara
Firaun
|
פַּרְעֹה חיל
|
tentara
|
|
Biasanya yang mengalami perubahan (perpendekan) adalah vokal. Yang
perlu diingat adalah akhiran jenis kelamin feminin yang semula ־ָה
berubah menjadi ־ַת atau ־ֶת dalam bentuk terikat.
4
Contoh:
Bentuk Terikat
|
Bentuk Mandiri
|
||||||
taurat
Allah
|
|
taurat
|
|
||||
hikmat
Salomo
|
|
hikmat
|
|
||||
istri
Abraham
|
|
istri
|
|
||||
tahun
Yobel
|
|
tahun
|
|
|
|
peti perjanjian itu אֲרוֺן־הַבְּרִית (bentuk terikat)
2.5. Awalan מ־ Pada Kata Benda Dalam Bahasa Ibrani
Seringkali kata benda dibentuk dari kata kerja dasar dengan
awalan מ־ yang biasa diucapkan ma- atau mi-. (Bisa juga
diucapkan me-, mo-, atau mu-, tergantung
suku kata pertama kata yang mengikutinya. Awalan ini mirip dengan perpendekan
kata depan מִן־ yang
sering menjadi מִ־ atau מֵ־ jika diikuti oleh kata benda. Cara
membedakannya adalah:
·
מִ־ yang diikuti oleh huruf dengan dagesy forte (titik
penduakalian) adalah perpendekan kata depan.
·
מֵ־ yang diikuti huruf guttural adalah perpendekan kata depan, jika מֵ־ tidak
diikuti huruf guttural berarti awalan kata benda.
5
Berikut contoh kata benda yang dibentuk awalan מ־:
Kata Benda
|
Kata Dasar
|
||
mezbah
|
מִזְבֵּחַ mizbaeakh
|
menyembelih
(kurban)
|
זָבַח zevakh
|
mazmur
|
מִזְמוֺר mizmor
|
bernyanyi,
bermazmur
|
זִמֵּר zimmer
|
jumlah
bilangan
|
מִסְפָּר mispar
|
menghitung
|
סָפַר safar
|
perbuatan
|
מַעֲשֶׂה ma'ase
|
membuat
|
עָשָׂה asa
|
perintah
|
מִצְוָה mitswa
|
memerintahkan
|
צִוָּה ira
|
tempat
kudus
|
מִקְדָּשׁ miqdasy
|
kudus
|
קָדַשׁ qadasy
|
penjagaan
|
מִשְׁמָר misyemar
|
menjaga
|
שָׁמַר syamar
|
pengadilan,
keputusan
|
מִשְׁפָּט misypat
|
mengadili
|
שָׁפַט syafat
|
Sebagian kata benda berawalan מ־ juga dapat dibubuhi akhiran ־ָה, ־ַת, dan ־ֶת untuk menyatakan jenis feminin. Contoh:
Kata Benda
|
Kata Dasar
|
||
sanak
saudara
|
מוֺלֶדֶת moledet
|
melahirkan
|
יָלַד yalad
|
kerajaan
|
מַמְלָכָה mamlakha
|
merajai
|
מָלַךְ malakh
|
pasukan
|
מִשְׁלַחַת misyelakhat
|
menyuruh
|
שָׁלַח syalakh
|
6
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.
Kata-kata
benda dalam bahasa Ibrani dapat ditemukan dalam beberapa bentuk, sesuai dengan
jenis kelaminnya dan kedudukannya dalam kalimat.
2.
Menurut
asal-usulnya dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Kata benda yang tidak diketahui asalnya; jumlahnya sedikit.
- Kata benda yang berasal dari kata kerja
- Kata benda berasal dari kata benda lain.
3.
Kata benda
berjenis kelamin feminin umumnya memiliki ciri khas berakhiran –a (־ָה), meski ada juga yang tidak. Bisa
dibandingkan dengan akhiran “i” dalam bahasa Indonesia yang menyatakan jenis feminism
(pemudi, siswi, pramugari dan biarawati).
4.
Bentuk kata
benda dalam bahasa Ibrani dipengaruhi oleh kedudukannya dalam kalimat.
Sebagaimana dalam bahasa Indonesia, dua kata benda dapat dipadukan untuk
menyebut suatu pengertian majemuk. Perpaduan seperti itu disebut סְמִיכֽוּת (semikhut) dalam bahasa Ibrani (bahasa Inggris : construct
state genitive)
5.
Kata benda
dibentuk dari kata kerja dasar dengan awalan
מ־ yang biasa
diucapkan ma- atau mi-. (Bisa juga diucapkan me-, mo-,
atau mu-, tergantung suku kata
pertama kata yang mengikutinya. Awalan ini mirip dengan perpendekan kata
depan מִן־ yang
sering menjadi מִ־ atau מֵ־ jika diikuti oleh kata benda.
7
DAFTAR
PUSTAKA
- Merilyn, M. Th, Hand Out
Bahasa Ibrani Program Studi PAK, STAKN Palangkaraya : 2012.
- D. L. Baker & A. A. Sitompul, Kamus Singkat Ibrani-Indonesia, PT. BPK Gunung Mulia Jakarta :
2010.
- D. L. Baker, Dr. S. M. Siahaan & A. A. Sitompul, Pengantar Bahasa Ibrani, PT. BPK Gunung
Mulia Jakarta : 2010.
8
infon yang bagus
BalasHapus